Sebelum mempunyai komputer, saya mempunyai keinginan untuk menulis
setiap hari di blog pribadi. Namun setelah keinginan memiliki komputer
terwujud, justru niat menulisnya yang hilang. Itulah salah satu contoh
bahwa fasilitas tidak menjamin produktifitas dalam melahirkan sebuah
karya.
Dalam menulis, terkadang semangat itu terlahiri dari keinginan untuk
mengikuti produktifitas penulis lain yang telah banyak menghasilkan
tulisan. Seperti blogger pemula, biasanya akan termotivasi dengan
seringnya mengunjungi blog orang lain yang memiliki tulisan yang lebih
banyak daripada blog miliknya.
Bagi para blogger, update tulisan dan blogwalking menjadi dua sisi
mata uang yang tidak terpisahkan. Apalah arti blogger tanpa menulis, dan
alangkah sepinya blog kita tanpa saling mengunjungi. Disamping itu,
seringnya melakukan blogwalking menjadikan kita semakin banyak ilmu yang
didapat. Membuat kita memiliki ide menulis yang berhubungan dengan
pembahasan yang sedang kita baca. Sehingga akan melahirkan tulisan baru
yang terinspirasi dari tulisan teman kita tersebut.
Namun yang terpenting bagi blogger pemula seperti saya, blogging
menjadi sarana menjaga semangat menulis. Karena dari seringnya saling
memberikan komentar antar blogger, menjadikan semangat tersendiri bagi
saya untuk lebih aktif menulis. Dengan itu, kita tahu bahwa tulisan kita
dibaca dan mendapatkan respon dari pembaca melalui komentarnya.
Sebagaimana pada umumnya seseorang yang menekuni dunia tulis menulis,
menulis di blog juga tidak instan langsung bagus. Semua itu
membubutuhkan proses, tinggal seberapa sering kita melatih skill menulis
kita. Dibutuhkan kedisiplina dan ketekunan serta berlatih dan belajar
agar bisa menjadi seorang penulis. Bukankah blogger juga penulis? Keep
writing teman-teman!